Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Campuran Beton 1 3 5 dan Cara Membuatnya

Bagaimana cara membuat campuran beton 135? Beton adalah bahan bangunan yang elemen penyusunnya kombinasi dari bagian-bagian material, yakni agregat kasar, agregat lembut, semen dan air dengan formasi tertentu untuk capai kemampuan pada waktu durasi tertentu. Perlu kenali kemampuan beton benar-benar bervariatif sesuai formasi yang dipakai. Menurut SNI 7394 -2008 mengenai Tata Langkah Penghitungan Harga Unit Tugas Beton Untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan berikut contoh formasi laporkan beton untuk beberapa macam kemampuan beton :

Beton 175 umum dipakai dalam spesifikasi tugas bangunan dalam cakupan kecil. misalkan perumahan, tempat tinggal, gudang dan tugas pagar beton. Di lapangan banyak beberapa tukang yang akrab dengan beton 1;2;3

Demikian lakukan pengecoran, tukang umumnya langsung akan membuat beton dengan laporkan 1;2;3 untuk susunan bangunan yang menurut nalar simpel harus kuat. dan membuat Laporkan 1;3;5 pada bagian bangunan yang tidak terima beban yang banyak, lantai misalkan.

Lantas bagaimanakah sich Beton K-175 itu dan apa hubungan dengan beton 1:2;3 atau beton 1:3:5 ?
Yang ingin lebih Tahu apa Itu kualitas K. Oke, pertama kita saksikan dahulu Tabel keperluan formasi beton menurut SNI sesuai Kualitas K yang kita harapkan.

Contoh-contoh di atas memperlihatkan pada masing-masing kemampuan beton akan berlainan bila jumlah formasi bahan setiap laporkan beton per m kubiknya berlainan. Pertanyaannya apa aktor tugas konstruksi ketahui patuhi hal itu? Saya benar-benar kaget ketahui keadaan yang terjadi di atas lapangan.

Mutu Beton     Semen (kg) Pasir (kg) Kerikil (kg) Air (liter)      w/c ratio
7.4 MPa (K 100)           247   869         999               215           0.87
9.8 MPa (K 125)           276   828         1012             215           0.78
12.2 MPa (K 150)    299   799         1017             215           0.72
14.5 MPa (K 175)         326   760         1029             215           0.66
16.9 MPa (K 200)         352   731         1031             215           0.61
19.3 MPa (K 225)         371   698         1047             215           0.58
21.7 MPa (K 250)         384   692         1039             215           0.56
24.0 MPa (K 275)         406   684         1026             215           0.53
26.4 MPa (K 300)         413   681         1021             215           0.52
28.8 MPa (K 325)         439   670         1006             215           0.49
31.2 MPa (K 350)         448   667         1000             215           0.48

Entahlah beberapa aktor konstruksi pin pin bo (pandai-pandai bodo) alias berpura-pura tidak tahu? atau memanglah tidak pahami mengenai ini? Walau sebenarnya analisis SNI 7394 -2008 mengenai Tata Langkah Penghitungan Harga Unit Tugas Beton Untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan yang berisi formasi laporkan beton ini terang tertera pada document kontrak. Pertanyaan ke-2 ada, apa aktor konstruksi membaca isi document kontrak?

Campuran Beton 1 3 5


Coba, anda membuka document kontrak aktivitas atau project yang anda lakukan atau anda sebagai pengawas tehnis lapangannya. Selanjutnya tanya, beton yang hendak ditangani K berapakah? Berapakah perbedaan formasi bahan Semen (PC) : Pasir Beton (PB) : Kericak (KR)?

Saya tidak mengerti, saat saya tanya mereka menjawab, Beton K 175 dengan formasi 1 PC : 3 PB : 5 KR. Bagaimana dengan Beton K 225? mereka menjawab formasi 1 PC : 2 PB : 3 Kr. Saat saya bertanya lebih dalam mereka menjawab BIASANYA YA SEPERTI ITU….

Seperti inikah kualitas beberapa aktor konstruksi kita? Silahkan kita coba kalkulasi formasi laporkan beton K 175 dengan berat unit Semen = 1250 kg/m3 ; air = 100kg/m3 ; pasir beton = 1400 kg/m3 dan kericak 1350 kg/m3

(catatan = berat unit pasir dan kericak pada masin-masing tempat berlainan, Harus dilaksanakan pengecekan pada pasir dan kericak untuk mendapat nilai barat satuannya)

Perbedaan berat yang tercantun dalam SNI 7394 -2008 :

PC = 326 Kg

PB = 760 kg

KR = 1029 Kg

Air = 215 Liter

Factor air semen = 0,66

Perbedaan Volume :

PC = (326/1250)/(326/1250) —-> 1

PB = (760/1400)/(326/1250) —-> 2,08 dibulatkan jadi 2

KR = (1029/1350)/(326/1250) ——> 2,92 dibulatkan jadi 3

Air = (215/1000)/(326/1250) ———> 0,82

Maka Beton K 175 formasi bahan yang betul dalam setiap mtr. kubiknya ialah 1 PC : 2 PB : 3 KR :0,82 Air.

Karena itu, bila beberapa aktor konstruksi kita menjawab beton K 225 dengan kombinasi 1 PC : 2 PB : 3 KR Ini ialah SALAH!

Ditambah lagi bila ada yang berasumsi beton K 175, K 200, K 225 ataupu K 250 ialah 1 PC : 2 PB : 3 KR, Ini ialah SALAH BESAR!!!

Selain formasi bahan SEMEN : PASIR : KERICAK, hal yang tidak kalah keutamaan ialah AIR. Tambahan jumlah air di atas lapangan benar-benar terlalu berlebih ini akan turunkan kualitas beton.

Silahkan kita pantau, check, benahi laporkan kombinasi beton untuk memperoleh satu konstruksi infrastruktur yang kokok, bertahan lama dan kuat (durable).

SNI 7394 -2008 mengenai Tata Langkah Penghitungan Harga Unit Tugas Beton Untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan, bisa anda unduh di halaman Rack Code.

Rekomendasi tabel : SNI DT - 91- 0008 - 2007 Tata Langkah Penghitungan Harga Unit Tugas Beton, oleh Dept Tugas Umum.

Dari tabel tersebut, untuk membikin beton dengan kualitas k-175 diperlukan semen sekitar 326 kg, pasir 760 kg, kerikil 1029 kg.

Maka K-175 perlu
Semen= 326 Kg
Pasir = 760 Kg
Kerikil =1029 Kg

Lantas bagaimanakah kita mengkonversikannya ke laporkan ke perbedaan? misalkan 1:2:3.
Apa cukup kita segera membuat perbedaan 326:760:1029 ??

Untuk perbedaan, silahkan kita turuti langsung perbedaan seperti di atas.
326:760:1029
(326/326):(760/326):(1029/326)= 1 : 2.33 : 3.15

untuk capai kualitas k-175 perbedaan yang diperlukan ialah 1 : 2.33 : 3.15 (dengan memandang air yang diberi sama sesuai tabel tersebut, yakni 0.66 kg).

agar lebih tentu, gampang silahkan kita kalkulasi keperluan air. (215/326)= 0.66 kg

lantas apakah k-175 itu sama dengan 1;2;3 ?
Jika ikuti aturan matematika, pembulatan desimal karena itu 1 : 2.33 : 3.15 dapat dibulatkan jadi 1;2;3.

tetapi nanti dulu, di dalam sebuah tugas susunan sebaiknya pembulatan dilaksanakan keatas, manfaatnya untuk menambahkan factor keamanan.

apa beton 1 : 2.33 : 3.15 ini telah langsung bisa digunakan di lapangan ??

Tidak, belum juga, karena umumnya di atas lapangan, yang digunakan ialah perbedaan volume. bukan berat. di lapangan tukang umumnya menggunakan ember atau dolak bahkan juga atau gerobak. Benar-benar Jarang-jarang atau bahkan juga tidak ada tukang yang mengeduk beton dengan bawa timbangan.

lantas bagaimanakah kita membuat ukuran dalam unit ember?

karena itu kita perlu kerapatan/berat tipe material itu.

untuk memperoleh nilai tepat bermaterial itu umumnya dilakukan pengetesan di laboratorium.

Tetapi bila tidak ada data, bisa kita mengambil nilai berikut dan cukup sebagai wakil.

semen, 1250 Kg/m3
Pasir, 1400 kg/m3
Kerikil 1350 Kg/m3

kita kembali lagi ke kesamaan diawalnya.

Semen= 326 Kg
Pasir = 760 Kg
Kerikil =1029 Kg

karena itu (326/1250):(760/1400):(1029/1350)= 0.261 m3 : 0.543 m3 : 0.762 m3

karena itu silahkan kita simpelkan. 0.261/0261 : 0.543/0.261 : 0.762/0.261= 1 ; 2.08 : 2.9
hingga jika kita bulatkan jadi ;

1: 2 : 3

Jadi untuk membikin beton k-175, cukup hanya ambil 1 ember semen dengan 2 ember pasir dan 3 ember kerikil, dengan catatan ember yang dipakai harus sama, dan menggunakan air sekitar 0.8244 ember

Lantas bagaimanakah dengan beton k-225?

Sesuai Judul artikel ini karena itu kita cuma mengulas beton k-175. untuk beton k-225 silakan kalkulasi sendiri secara sama dengan di atas. atau nantikan lain waktu kita ulas bersa